Gangguan pertukaran gas merupakan kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler
Didalam SDKI diagnosis ini masuk pada kategori fisiologis subkategori respirasi dan diberi kode D.0003 Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap terkait diagnosis gangguan pertukaran gas, penyebab, tanda dan gejala yang biasa muncul, kapan masalah ini ditegakkan, serta intervensi apa yang diberikan sesuai dengan aturan SLKI dan SIKI
Penyebab
- Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
- Perubahan membran alveolus-kapiler
Tanda dan Gejala
Berikut tanda dan gejala yang muncul pada diagnosis gangguan pertukaran gas berdasarkan SDKI:
Gejala dan tanda mayor
Subjektif : Dyspnea
Objektif :
- PCO2 meingkat/menurun
- PO2 menurun
- Takikardi
- pH arteri meningkat/menurun
- Bunyi napas tambahan
Gejala dan tanda minor
Subjektif : Pusing, penglihatan kabur
Objektif :
- Sianosis
- Diaforesis
- Gelisah
- Napas cuping hidung
- Pola napas abnormal (cepat/lambat, reguler/ireguler, dalam/dangkal)
- Warna kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan)
- Kesadaran menurun
Kondisi klinis terkait
- Penyakit paru obstruktif kronis(PPOK)
- Gagal jantung kronis
- Asma
- Pneumoni
- Tuberkulosis paru
- Penyakit membran hialin
- Asfiksia
- Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN)
- Prematuritas
- Infeksi saluran napas
Luaran Gangguan Pertukaran gas – SLKI (L.01003)
Oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus kapiler dalam batas normal
Dalam Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) tujuan dilakukan intervensi diharapkan pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil:
- Tingkat kesadaran meningkat
- Dispnea menurun
- Bunyi napas tambahan menurun
- Takikardi menurun
- Pusing menurun
- Penglihatan kabur
- Diaforesis
- Gelisah
- Napas cuping hidung menurun
- PCO2 membaik
- PO2 membaik
- pH arteri membaik
- Sianosis membaik
- Pola napas membaik
- Warna kulit membaik
Intervensi Gangguan Pertukaran Gas – SIKI
Intervensi Utama :
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Mengumpulkan dan menganalis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan pertukaran gas
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
- Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kusmaul, Cheyne-Strokes, biot, ataksis)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
Terapi Oksigen (I.01026)
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan mengatasi kondisi kekurangan jaringan
Observasi
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
- Monitor efektifitas terapi oksigen (mis. Oksimetri, Analisa gas darah), jika perlu
- Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
- Monitor tanda-tanda hipoventilasi
- Monitor monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektasis
- Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
- Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik
- Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan trakea, jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen saat pasien di transportasi
- Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen dirumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atau tidur
Referensi
- PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Ce. Jakarta: PPNI, 2017.
- PPNI, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Ce. Jakarta: PPNI, 2019.
- PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi I Ce. Jakarta: PPNI, 2018.