Mediaperawat

Gangguan Pertukaran Gas – D.0003

3S

Gangguan pertukaran gas merupakan kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler

Didalam SDKI diagnosis ini masuk pada kategori fisiologis subkategori respirasi dan diberi kode D.0003 Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap terkait diagnosis gangguan pertukaran gas, penyebab, tanda dan gejala yang biasa muncul, kapan masalah ini ditegakkan, serta intervensi apa yang diberikan sesuai dengan aturan SLKI dan SIKI

Penyebab

  1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
  2. Perubahan membran alveolus-kapiler

Tanda dan Gejala

Berikut tanda dan gejala yang muncul pada diagnosis gangguan pertukaran gas berdasarkan SDKI:

Gejala dan tanda mayor

Subjektif : Dyspnea

Objektif :

  1. PCO2 meingkat/menurun
  2. PO2 menurun
  3. Takikardi
  4. pH arteri meningkat/menurun
  5. Bunyi napas tambahan

      Gejala dan tanda minor

      Subjektif : Pusing, penglihatan kabur

      Objektif :

      1. Sianosis
      2. Diaforesis
      3. Gelisah
      4. Napas cuping hidung
      5. Pola napas abnormal (cepat/lambat, reguler/ireguler, dalam/dangkal)
      6. Warna kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan)
      7. Kesadaran menurun

      Kondisi klinis terkait

      1. Penyakit paru obstruktif kronis(PPOK)
      2. Gagal jantung kronis
      3. Asma
      4. Pneumoni
      5. Tuberkulosis paru
      6. Penyakit membran hialin
      7. Asfiksia
      8. Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN)
      9. Prematuritas
      10. Infeksi saluran napas

      Luaran Gangguan Pertukaran gas – SLKI (L.01003)

      Oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus kapiler dalam batas normal

      Dalam Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) tujuan dilakukan intervensi diharapkan pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil:

      1. Tingkat kesadaran meningkat
      2. Dispnea menurun
      3. Bunyi napas tambahan menurun
      4. Takikardi menurun
      5. Pusing menurun
      6. Penglihatan kabur
      7. Diaforesis
      8. Gelisah
      9. Napas cuping hidung menurun
      10. PCO2 membaik
      11. PO2 membaik
      12. pH arteri membaik
      13. Sianosis membaik
      14. Pola napas membaik
      15. Warna kulit membaik

      Intervensi Gangguan Pertukaran Gas – SIKI

      Intervensi Utama :

      Pemantauan Respirasi (I.01014)

      Mengumpulkan dan menganalis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan pertukaran gas

      Observasi

      1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
      2. Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kusmaul, Cheyne-Strokes, biot, ataksis)
      3. Monitor kemampuan batuk efektif
      4. Monitor adanya sputum
      5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
      6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
      7. Auskultasi bunyi napas
      8. Monitor saturasi oksigen
      9. Monitor nilai AGD
      10. Monitor hasil x-ray toraks

      Terapeutik

      1. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
      2. Dokumentasikan hasil pemantauan

      Edukasi

      1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
      2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.

      Terapi Oksigen (I.01026)

      Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan mengatasi kondisi kekurangan jaringan

      Observasi

      1. Monitor kecepatan aliran oksigen
      2. Monitor posisi alat terapi oksigen
      3. Monitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
      4. Monitor efektifitas terapi oksigen (mis. Oksimetri, Analisa gas darah), jika perlu
      5. Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
      6. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
      7. Monitor monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektasis
      8. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
      9. Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen

      Terapeutik

      1. Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan trakea, jika perlu
      2. Pertahankan kepatenan jalan napas
      3. Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
      4. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
      5. Tetap berikan oksigen saat pasien di transportasi
      6. Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat mobilitas pasien

      Edukasi

      1. Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen dirumah

      Kolaborasi

      1. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
      2. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atau tidur

      Referensi

      1. PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Ce. Jakarta: PPNI, 2017.
      2. PPNI, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Ce. Jakarta: PPNI, 2019.
      3. PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi I Ce. Jakarta: PPNI, 2018.

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *