Batuk Efektif

SOP Latihan Batuk Efektif

SOP

SOP latihan batuk efektif merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan tujuan membersihkan sekret di saluran pernapasan.

Pengertian batuk itu sendiri yaitu reaksi tubuh untuk menjaga saluran pernapasan tetap bersih. Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang batuk yaitu asma, infeksi pernapasan atau karena sedang mengalami kesulitan menelan (clevelandclinic, diakses tanggal 22 November 2024).

Batuk merupakan gejala dan refleks tubuh sebagai perlindungan dan pertahanan dengan cara mengeluarkan lendir, zat berbahaya, dan infeksi dari laring, trakea, dan bronks yang lebih besar (Singh & Mahajan, 2018).

Definisi Latihan Batuk Efektif

Latihan batuk efektif yaitu melatih kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan faring, trakea dan bronkus dari sekret atau benda asing di jalan napas

Diagnosis Keperawatan

Tindakan latihan batuk tidak efektif diberikan pada diagnosis keperawatan berikut:

  1. Bersihan jalan napas tidak efektif
  2. Gangguan pertukaran gas
  3. Perlambatan pemulihan pascabedah
  4. Disrefleksia otonom

Luaran Keperawatan

  1. Bersihan jalan napas meningkat
  2. Pertukaran gas meningkat
  3. Perlambatan pemulihan pascabedah
  4. Status neurologis membaik

Prosedur Latihan Batuk Efektif

  1.  Identifikasi pasien minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis
  2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah proedur
  3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
  4. Sarung tangan bersih, jika perlu
    • Tisu
    • Bengkok dengan cairan desnfektan
    • Suplai oksigen, jika perlu
    • Pengalas atau underpad
  5. Lakukan kenersihan tangan 6 langkah
  6. Pasang sarung tangan bersih, jika perlu
  7. Identfikasi kemampuan batuk
  8. Atur posisi semi-Fowler dan Fowler
  9. Anjurkan menarik napas melalui hidung selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik, kemudian menghembuskan napas dari mulut dengan bibir dibulatkan (mencucu) selama 8 detik
  10. Anjurkan mengulangi tindakan menarik napas dan hembuskan selama 3 kali
  11. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
  12. Kolaborasi pemberian mukolitik dan ekspetoran, jika perlu
  13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
  14. Lepaskan sarung tangan
  15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien.

Sumber

  1. PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
  2. clevelandclinic. cough. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17755-cough
  3. Singh, D. P., Jamil, R. T., & Mahajan, K. (2018). Nocturnal cough. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532273/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *